Materi : Al Qudwah Qabla Da’wah
Suri tauladan untuk mendakwahi orang lain
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Perseteruan antara haq dan Bathil
akan terus ada sepanjang masa. Seseorang akan menentukan pilihan sendiri dalam
hidupnya, jika ia paham maka yang baiklah dipilihnya tetapi jika ia tidak paham
maka ia akan memilih jalan yang tidak baik. Pada dasarnya perseteruan ini sudah
ada sejak zaman nabi dan akan tetap ada untuk zaman modern ini. Allah SWT telah
menciptakan semuanya serba berpasangan misalnya ; jelek dengan cantik, ya
dengan tidak, begitu pula antara baik dan buruk. Kenyataannya pada aplikatifnya
saja seseorang justru lebih memilih untuk melakukan tindakan yang merugikan
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk itulah, kita sebagai umat-Nya
tidak hanya berdiam diri saja melihat sesuatu yang sepatutnya memang salah,
contoh untuk hal kecil saja ketika seseorang membuang sampah sembarangan,
apakah hal itu menguntungkan untuk semua pihak? Tentu saja tidak, padahal sejak
kecil kita telah diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan karena
kebersihan adalah sebagian dari iman dan Allah menyukai hal yang bersih begitu
pula fitrahnya manusia adalah menyukai hal-hal yang baik, dan ketika sampah itu
telah dibersihkan maka akan tampak dipandang baik bagi mata untuk dilihat.
Ketika suatu perbuatan yang baik telah terwujud dari diri kita sendiri tanpa
kita sadari bahwasannya kita telah berdakwah untuk hal yang kecil. Sadarlah
juga bahwa kita bisa terjatuh gara-gara hal yang kecil, sebab seseorang telah
memandang sepele duluan sebelum melihat hal kedepannya yang akan terjadi. Padahal
Allah telah memerintahkan kita untuk berakhlak mulia, begitu banyak dalil dalam
al-qur’an maupun sunnah untuk memerintahkan kita untuk berbuat baik.
Allah
SWT berfirman :
Artinya
: “ sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
luhur. (Q.S Al-Qalam :4)
Kebanyakan
orang masih mengatakan bahwasannya dakwah adalah kegiatan yang dilakukan oleh
ustadz maupun ustadzah seperti ceramah atau khutbah dan sejenisnya. Dengan kata
lain menurut kebanyakan orang dakwah itu hanya penyampaian materi secara lisan.
Padahal sebenarnya dakwah itu meliputi hal lainnya, misalnya praktek, memberi
contoh amalan, dan akhlak mulia. Banyak orang yang sangat pintar dalam
menyampaikan teori, tapi banyak pula yang belum menyesuaikan perkataan dengan
prateknya. Dapat pula disimpulkan bahwa Dakwah itu kegiatan menyampaikan yang
mana dalam setiap penyampaian tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
diterapkan dengan perkataan serta perbuatan.
Terdapat 5 hal yang harus dipahami dalam
proses untuk menjadi suri tauladan yang baik sebelum mendakwahin orang lain :
·
Mengimaninya
·
Mengamalkannya
·
Mengajarkannya
·
Mendakwahkannya
·
Membelanya
Ada
3 metode yang bisa digunakan dalam berdakwah:
1. Metode
berdakwah dengan berceramah
2. Metode
berdakwah dengan tulisan ; contoh melalui website/blog/situs, buku.
3. Metode
berdakwah dengan perbuatan ; contohnya melalui tindakan yang saya jelaskan
diatas tadi.
*diskusi*
Bagaimana
cara kita berdakwah kepada keluarga kita sendiri?
ð Menurut
pendapat saya ( bukan pendapat ustadz), cara yang paling efisien untuk bisa
berdakwah kepada keluarga harus ada tahapannya. Beberapa tahapannya adalah
berikut :
1. Dengan
perbuatan, pada dasarnya ketika kita telah melakukan perbuatan yang baik
dirumah atau dengan kata lain kita menurut dengan apa yang diperintahkan oleh
orang tua , misal untuk yang akhwat membantu pekerjaan rumah. Dan pada akhirnya
orang tua tetap bisa mengijinkan kita untuk berdakwah, maksud lainnya lagi
tidak mengeyampingkan orang tua kita bukan berarti kita juga mengeyampingkan
dakwah, ingat jangan sampai karena
dakwah aktivitas kita yang lainnya terbengkalai, toh pada akhirnya setiap kita
melakukan aktivitas dan menghabiskan waktu untuk yang bermanfaat , apalagi ini
terletak pada ridha orang tua, intinya kita bisa mengatur waktu, dan berdakwah
juga ada manajemennya, lakukan itu
dengan perlahan tetapi berkontiniutas hingga pada akhirnya orang tua kita
mengijinkan kita seutuhnya unutk menghabiskan waktu bersama dengan aktivis lain
dalam berdakwah.
2. Dengan
perkataan , ketika kita telah melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dalam
rumah , kita pun mulai bisa mengatakan sedikit demi sedikit perihal ilmu yang
telah kita pelajari sebelumnya dalam berdakwah. Tetapi sampaikan kepada mereka
dengan perkataan yang lemah lembut dan janganlah ada nada yang tampak mengurui
mereka takutnya malah menyinggung perasaan mereka. Contohnya saja, mengenai
gerakan shalat.
Kesimpulannya :
Dakwah merupakan
kegiatan mentransfer nilai, nilai yang ditransfer ini bisa melalui perbuatan
dan perkataan tetapi tidak ahsan jikalau kita sendiri melakukannya bila tidak
dari hati, dan perlu keikhlasan pula. Ingat ! keikhlasan yang tinggi
menghadirkan Allah dalam setiap amal perbuatannya.
Fastabiqul khairat.
Afwan minkum.
Wassalamu’alaykum
warahmatullahi wabarakatuh